Welcome To My Blog

Kamis, 29 Januari 2015

Sport Information

adidas Predator Lethal Zones, Kendalikan Bola dengan Sempurna

category: News
Setelah merilis sepatu khusus untuk sepakbola Adizero F50, kini adidas kembali meluncurkan produk terbarunya yaitu Predator Lethal Zones. Launching resmi produk sepatu sepakbola yang diklaim terbaik di dunia ini dilakukan hari Jumat, 13 Juli 2012, di Gandaria City, Jakarta Selatan.
Menurut Ivon Liesmana, product managerPredator Lethal Zones dilengkapi 5 zona keunggulan yang mutakhir dan sempurna untuk mengendalikan bola. Kelima zona tersebut adalah Dribble di sisi samping luar yang dirancang untuk mencengkeram bola dengan optimal saat digiring. Zona yang kedua adalah First Touch di bagian ujung depan atas yang berfungsi sebagai bantalan yang mampu menerima dan menghentikan bola secara langsung. Zona ketiga adalah Sweet Spot pada bagian depan samping dalam yang didesain untuk menghasilkan putaran dan kecepatan yang baik ketika menendang bola ke arah target.
Zona keempat adalah Drive yang berada di bagian atas dan samping dalam dan berfungsi untuk menciptakan efek pantul saat mengoper bola jarak jauh. Zona terakhir bernama Passdi bagian samping dalam yang berguna untuk mendukung operan bola yang akurat.
Launching ini diramaikan dengan kehadiran bintang-bintang sepakbola tanah air seperti Patrich Wanggai dan Ramdani Lestaluhu yang menjajal Predator Lethal Zones secara langsung di lima buah lapangan buatan untuk menguji kelima zona yang dimiliki sepatu mutakhir ini.
Yang membanggakan adalah adidas Predator Lethal Zones yang dijual secara global dan dipakai oleh Xavi Hernández (FC Barcelona), Robin van Persie (Arsenal FC), Nani (Manchester United FC), Samir Nasri(Manchester City FC), dan Di Maria (FC Real Madrid) ini dibuat di Indonesia.
adidas Predator Lethal Zones tersedia dalam pilihan warna Bright Blue / Infrared / Collegiate Navy / White dan sudah tersedia di toko-toko retail adidas dengan bandrol harga Rp. 2.290.000,-

History

Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya Nike, Inc.

latar belakan Nike, sejarah Nike
Nike, pada awalnya dikenal dengan memakai nama Blue Ribbon Sports (BRS), didirikan oleh Universitas Oregon yang diprakarsai oleh atlet Philip Knight dan pelatihnya Bill Bowerman pada Januari 1964. Perusahaan ini awalnya dioperasikan sebagai distributor untuk pembuat sepatu Jepang Onitsuka Tiger (sekarang ASICS), yang telah berhasil membuat penjualan terbanyak melebihi  dari penjualan Knight’s automobile milik knight.
Menurut Otis Davis, seorang atlet mahasiswa yang pernah dilatih oleh Bowerman  di Universitas Oregon, dan pernah memenangkan dua medali emas di Olimpiade musim panas pada tahun 1960, Bowerman membuat pasangan pertama sepatu Nike untuknya, bertentangan dengan klaim bahwa mereka pertama kali membuat sepatu nike untuk Phil Knight. Kata Davis, “saya berkata pada Tom Brokaw bahwa saya adalah yang pertama,  aku tidak peduli apa yang semua miliarder katakan.  Bill Bowerman membuat sepasang sepatu pertama bagi saya. Orang-orang banyak yang tidak percaya kepadaku. Pada kenyataanya, saya tidak merasakan kenyamanan pada kakiku ketika saya menggunakan sepatu itu . sepatu itu mensuport kinerjaku  dan terlalu ketat pada saat saya gunakan. Tapi aku melihat Bowerman membuatnya dari besi wafel, dan sepatu itu milikku.”
Pada tahun 1966, BRS membuka toko ritel pertama, terletak di 3107 Pico Boulevard di Santa Monica, California. Pada 1971, hubungan antara BRS dan Onitsuka Tiger sudah mendekati akhir. BRS bersiap untuk meluncurkan sendiri produk sepatunya, dan akan menggunakan logo baru  “Swoosh” yang dirancang oleh Carolyn Davidson. Swoosh ini pertama kali digunakan oleh Nike pada 18 Juni 1971, dan telah didaftarkan dengan US Patent dan Trademark Office pada 22 Januari 1974.
Pada tahun 1976, perusahaan itu menyewa John Brown and Partnernya, yang berbasis di Seattle, (seperti biro iklan pertama). Tahun berikutnya, perusahaan nike menciptakan “iklan produk” pertama untuk Nike, yang disebut “Tidak ada garis finish (There is no finish line)”, dan tidak ada produk Nike yang ditunjukkan. Pada tahun 1980, Nike telah mencapai pangsa pasar 50% di pasar sepatu atletik AS, dan perusahaan go public pada bulan Desember tahun itu.
Bersama-sama, Nike dan Wieden + Kennedy telah menciptakan banyak iklan di media cetak dan televisi, dan Wieden + Kennedy tetap menjadi biro iklan utama Nike. Lembaga pendiri  Wieden dan partnernyalah yang telah menciptakan slogan “Just Do It” yang sampai sekarang ini telah dikenal oleh masyarakat dunia untuk kampanye iklan Nike pada tahun 1988, yang dipilih oleh Advertising Age sebagai salah satu dari lima slogan atas iklan dari abad ke-20 dan diabadikan dalam Lembaga Smithsonian. Walt Stack adalah fitur pertama yang masuk dalam iklan Nike “Just Do It”, yang memulai debutnya pada tanggal 1 Juli 1988. Wieden memberi kredit yang telah menginspirasi untuk membuat slogan  ” Let’s do it,”. Kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Gary Gilmore sebelum ia dieksekusi.
Sepanjang tahun 1980-an, Nike memperluas lini produk untuk menjaring banyak cabang olahraga dan wilayah di seluruh dunia. Pada tahun 1990, Nike pindah  ke delapan bangunan kampus markas utamanya di Dunia di Beaverton, Oregon.

Player Profile

Profil pemain Muda bulutangkis indonesia Mohammad Ahsan 


Pemain berbakat dan masih mudah ini tampil cukup baik di ajang pilasudirman 2009 menggantikan markis kido yang mengalami cedera, walaupun baru dipasangkan dengan hendra, ahsan menampilkan permainnan yang cukup baik,dengan menampilkan smasan yang begitu tajam, sayang pasangan baru ini kalah melawan pasangan korea yang begitu baik penampilannya. tapi hasan siap bertangding di Indonesia Open 2009 16 -21 juni

Nama : Mohammad Ahsan
Tempat/Tgl. Lahir : Palembang, 7 September 1987
Peringkat Dunia : Ganda Putra
Peringkat Nasional : Ganda Putra
Kelas/Kategori Pertandingan : Ganda Putra
Tangan (Kiri/Kanan) : Tangan kanan
Tinggi Badan : 174 cm
Mulai karir bulu tangkis pada usia : 7 tahun
Bagaimana mengawali karir bulu tangkis : Hobi
Prestasi : - Runner Up Japan Super Series 2008
- Perempat Final Djarum Indonesia Open 2008
- Juara I Vietnam Challenge 2007
- Runner Up Thailand Series 2007
- Runner Up Singapore Series 2007
Pertandingan paling mengesankan : Final Vietnam Challenge 2007, menjadi juara ganda putra dan dapat mengeluarkan kualitas permainan yang baik. Lawan yang dihadapi adalah pasangan dari Korea.
Pertandingan paling mengecewakan : Pertandingan KLRC New Zealand Open 2007, karena kalah dari pemain senior Albartus Njoto / Johan Hadikusuma (Hongkong) walaupun selalu unggul terlebih dahulu di setiap set
Lawan paling tangguh : Semua pemain Ganda Putra dari China dan Korea
Rekan berlatih favorit : Subakti
Pertama kali menjadi wakil negara pada : Asia Junior 2005 di Jakarta
Cita-cita/harapan untuk bulu tangkis : Menjuarai pertandingan Super Series dan menjadi peringkat 1 Dunia
Hoby : Makan
Makanan favorit : Seafood (Kepiting Saos Padang)
Film favorit : Troy
Lagu favorit : Putih - Sampai Mati
Artis/Aktor favorit : Tora Sudiro
Atlit favorit : Toni Gunawan
Acara TV favorit : Extravaganza
Cita-cita bila tidak berkarir di bulu tangkis : Bisnis
Tentang saya : Saya selalu berusaha dengan bekerja keras untuk mewujudkan apa yang saya cita-citakan yaitu menjadi Juara Dunia dan tidak lupa agar selalu berdoa.

Player Profile

Novak Djokovic

Nama Lengkap : Novak Djokovic
Profesi : -
Agama : Kristen
Tempat Lahir : Belgrade, Serbia
Tanggal Lahir : Jumat, 22 Mei 1987
Zodiac : Gemini
Hobby : Surfing di internet | Menonton film | Mendengarkan musik
Warga Negara : Serbia
BIOGRAFI
Djokovic memulai kariernya ketika dia menginjak usia 16 tahun. Debut pertama Djokovic pada ATP (Association of Tennis Professionals) di tahun 2005 tidak berhasil mengantarnya pada kemenangan. Pemain tenis yang fasih berbahasa Serbia, Inggris, Jerman dan Italia ini mulai diperhatikan namanya pada tahun 2006. Djokovic berhasil menembus peringkat 20 besar untuk pertama kalinya.

Djokovic dibesarkan dalam keluarga Kristen Serbian Orthodox, oleh ayah yang bernama Srdjan, mantan pemain sepak bola, dan ibu, Dijana, yang mengelola restoran pizza dan pancake. Sementara sebagian besar kelurganya yang lain, seperti paman dan bibinya, adalah pemain ski profesional.

Djokovic pernah terpilih sebagai atlet paling populer di Serbia dan memenangkan penghargaan Oscar of Popularity di tahun 2009 dan 2010. Karena sifatnya yang cukup ekstrovert, ia sering diundang dalam acara talk show di televisi untuk menceritakan kisah kesuksesannya dalam dunia tenis. Djokovic juga pernah tampil sebagai cameo dalam film The Expendables 2 sebagai dirinya sendiri.

Debut Djokovic di dunia tenis ia awali dalam kejuaraan final Piala Davis 2001 untuk peserta di bawah usia 14 tahun. Djokovic kemudian mengikuti turnamen Futures and Challenger dan menjuarainya di tiga musim, dari 2003-2005. Setelah itu, keikutsertaannya di turnamen Grand Slam pertamanya dikalahkan oleh Marat Safin (petenis asal Rusia).

Di tahun 2006, dedikasi total pemain tenis asal Serbia ini ditunjukkan dengan kepindahannya dan seluruh anggota keluarganya ke Inggris demi meniti karier yang lebih maksimal. Tahun berikutnya, dia pun berhasil mendulang prestasi 10 besar dunia. Meskipun di US Open Djokovic dikalahkan Federer di final, namun tahun-tahun berikutnya dapat dikatakan sebagai tahun keemasan bagi Djokovic. Oleh ATP (Association of Tennis Professionals), Djokovic adalah pemain tenis terbaik di musim 2011.
PENGHARGAAN
2007, Runner-up di US Open melawan Roger Federer
2008, Juara Pertama di Australian Open melawan Jo-Wilfried Tsonga
2010, Runner-up di US Open melawan Rafael Nadal
2011, Juara Pertama di Australian Open melawan Andy Murray
2011, Juara Pertama di Wimbledon melawan Rafael Nadal
2011, Juara Pertama di US Open melawan Rafael Nadal
2012, Juara Pertama di Australian Open melawan Rafael Nadal

Player Profile

Profil Lengkap Thibaut Courtois


Penjaga gawang asal Belgia ini merupakan salah satu penjaga gawang muda yang menjadi rebutan klub-klub papan atas eropa, termasuk Barcelona.
Profil Lengkap Thibaut Courtois | Berita Bola
Belgia, bisa dikatakan negara tersebut saat ini sedang memiliki generasi emas, bagaimana tidak? mulai dari penjaga gawang hingga striker semua nya memiliki kualitas yang bagus, contoh saja penjaga gawang muda yang duduk di bangku cadangan timnas, yaitu Thibaut Courtois. Penjaga gawang inti atletico madrid ini menjadi salah satu kiper terbaik dunia, meski akhirnya kalah saing dengan Neuer. Nah, dibawah ini adalah Profil Lengkap Thibaut Courtois.
Nama Lengkap : Thibaut Nicolas Marc Courtois
Nama Akrab : Thibaut Courtois
Tanggal Lahir : 11 May 1992
Tempat lahir : Bree, Belgium
Tinggi Badan : 1.99 m
Nomor Punggung : 13
Klub saat ini : Chelsea (atletico madrid-pinjaman)
Kebangsaan : Belgia
Posisi : Penjaga Gawang
Fakta Menarik dan Perjalanan karir Thibaut Courtois :
- Meski kalah saing dari Simon Mignolet di Skuad Reguler timnas Belgia, namun Kiper Atletico Madrid pinjaman dari Chelsea ini tetap hebat. Bahkan, ia berhasil masuk ke dalam nominasi peraih penghargaan kiper terbaik dunia tahun 2013, namun sayangnya kalah saing dengan Petr Cech, Buffon dan Neuer.
- Karir Courtois dimulai dari tahun 2009 lalu, ia menjadi salah satu bagian klub liga belgia yaitu Genk FC, dan pada tahun 2011 dipinang oleh Chelsea yang kemudian langsung dipinjamkan ke Atletico Madrid di tahun yang sama. Menjadi salah satu bintang muda di La Liga spanyol, bahkan tak tergantikan dibawah mistar Los Rojiblancos, terlebih lagi saat kepergian David De Gea.
- Kepindahan nya ke Chelsea juga merupakan awal karir bersama timnas Senior Belgia, namun sejauh ini, pemain bernama lengkap Thibaut Nicolas Marc Courtois tercatat hanya menjalani 14 caps bersama Timnas Belgia, karena masih ada Simon Mignolet (liverpool) yang tetap mengisi skuad inti.

Champions League's Champions

Daftar Juara Liga Champion Eropa (1955-Sekarang) :
2013 - 2014: Real Madrid (Spanyol)
2012 - 2013: Bayern Munchen (German)
2011 - 2012: Chelsea (Inggris)
2010 - 2011: Barcelona (Spanyol)
2009 - 2010: Inter Milan (Italia)
2008 - 2009: Barcelona (Spanyol)
2007 - 2008: Manchester United (Inggris)
2006 - 2007: AC Milan (Italia)
2005 - 2006: Barcelona (Spanyol)
2004 - 2005: Liverpool (Inggris)
2003 - 2004: Porto (Portugal)
2002 - 2003: AC Milan (Italia)
2001 - 2002: Real Madrid (Spanyol)
2000 - 2001: Bayern Munich (Jerman)
1999 - 2000: Real Madrid (Spanyol)
1998 - 1999: Manchester United (Inggris)
1997 - 1998: Real Madrid (Spanyol)
1996 - 1997: Borussia Dortmund (Jerman)
1995 - 1996: Juventus (Italia)
1994 - 1995: Ajax (Belanda)
1993 - 1994: AC Milan (Italia)
1992 - 1993: Marseille (Prancis)
1991 - 1992: Barcelona (Spanyol)
1990 - 1991: Red Star Belgrade (Yugoslavia)
1989 - 1990: AC Milan (Italia)
1988 - 1989: AC Milan (Italia)
1987 - 1988: PSV Eindhoven (Belanda)
1986 - 1987: Porto (Portugal)
1985 - 1986: Steaua Bucharest (Romania)
1984 - 1985: Juventus (Italia)
1983 - 1984: Liverpool (Inggris)
1982 - 1983: Hamburg (Jerman)
1981 - 1982: Aston Villa (Inggris)
1980 - 1981: Liverpool (Inggris)
1979 - 1980: Nottingham Forest (Inggris)
1978 - 1979: Nottingham Forest (Inggris)
1977 - 1978: Liverpool (Inggris)
1976 - 1977: Liverpool (Inggris)
1975 - 1976: Bayern Munich (Jerman)
1974 - 1975: Bayern Munich (Jerman)
1973 - 1974: Bayern Munich (Jerman)
1972 - 1973: Ajax (Belanda)
1971 - 1972: Ajax (Belanda)
1970 - 1971: Ajax (Belanda)
1969 - 1970: Feyenoord (Belanda)
1968 - 1969: AC Milan (Italia)
1967 - 1968: Manchester United (Inggris)
1966 - 1967: Celtic (Skotlandia)
1965 - 1966: Real Madrid (Spanyol)
1954 - 1965: Inter Milan (Italia)
1963 - 1964: Inter Milan (Italia)
1962 - 1963: AC Milan (Italia)
1961 - 1962: Benfica (Portugal)
1960 - 1961: Benfica (Portugal)
1959 - 1960: Real Madrid (Spanyol)
1958 - 1959: Real Madrid (Spanyol)
1957 - 1958: Real Madrid (Spanyol)
1956 - 1957: Real Madrid (Spanyol)
1955 - 1956: Real Madrid (Spanyol)

Sejarah Chelsea FC

Chelsea terbentuk pada tahun 1905 dan langsung terpilih untuk masuk liga sepakbola pada Divisi II. Mereka kehilangan gelar (silverware) sepuluh tahun kemudian karena kekalahan pada Final Piala FA. The Blues harus menunggu hingga tahun 1955 untuk meraih gelar pertama ketika diarsiteki oleh pelatih Ted Drake meraih gelar juara liga. Chelsea memenangkan juara piala liga untuk pertama kali tahun 1965 kemudian kalah pada final piala FA dua tahun kemudian.

Menampilkan pemain seperti Ron “Chopper” Harris, Ian Hutchison, dan Peter Osgood, Chelsea mengalahkan Leeds untuk kemudian memenangkan Piala FA tahun 1970. Musim berikutnya merebut Piala Winners Cup dengan mengalahkan Real Madrid.

Masalah keuangan sempat membuat klub yang bermarkas di Stamford Bridge ini turun ke Divisi II bahkan pada suatu waktu pernah hampir jatuh ke Divisi III. Akhirnya pada tahun 1984 the Blues kembali mendapatkan tempat sebagai tim papan atas, akan tetapi hanya bisa bertahan selama selama empat musim. Kemudian Chelsea berhasil menancapkan kembali kukunya di Divisi Utama setelah menjuarai Divisi II tahun 1989 dan semenjak itu menjadi klub papan atas hingga saat ini.

Ruud Gullit membawa Piala FA ke Stamford Bridge pada tahun 1997 yang kemudian diikuti suksesornya Gianluca Vialli dengan gelar Piala Liga dan Piala Winners Cup tahun 1998. Di Piala Super Eropa Chelsea berhasil mengalahkan Real Madrid 1-0 lalu pada tahun 2000 kembali meraih trofi Piala FA dengan mengalahkan Aston Villa 1-0 di Wembley. Setelah itu kepelatihan berpindah ke tangan Claudio Ranieri dimana pada masa ini the Blues sangat kental dengan aroma sepakbola Italia dan bahkan penyerang Gianfranco Zola sangat dicintai oleh publik Stamford Bridge.     

Juni 2003 pengusaha minyak asal Rusia Roman Abramovich mengambil alih kepemilikan Chelsea dari Ken Bates seharga 140 juta pounds. Belakangan diketahui Ken Bates membeli Leeds United dari hasil penjualan mantan klubnya tersebut. Momen ini kembali menjadikan Chelsea sebagai klub besar di Inggris dan bahkan Eropa dengan dukungan finansial yang sangat kuat dari pengusaha minyak Rusia tersebut.

Dimulai era Mourinho yang mendatangkan gelar Juara Premier League pada 2004 setelah sebelumnya menjadi runner-up di musim 2003 lalu menjadi runner-up Champions League tahun 2008, secara berkala bisa dikatakan Chelsea dilatih oleh world class skill. Dari nama tenar seperti Guus Hiddink, Luiz Felippe Scolari hingga pada 2011 Andre Villas-Boas sebagai penerus dan anak didik Jose Mourinho menandatangani kontrak di Stamford Bridge.